Dalam dunia pembelajaran mesin (machine learning), evaluasi performa model sangat penting untuk memastikan bahwa model yang dibangun mampu bekerja dengan baik pada data yang belum pernah dilihat sebelumnya. Salah satu metode yang populer dan efektif untuk melakukan evaluasi ini adalah K-Fold Cross Validation. Berikut adalah penjelasan sederhana mengenai apa itu k-fold cross validation dan bagaimana cara kerjanya.
K-Fold Cross Validation (Tabulasi Silang) adalah teknik validasi yang digunakan untuk menguji performa model dengan membagi dataset menjadi beberapa subset atau bagian, yang disebut folds. Teknik ini dirancang untuk mengatasi masalah overfitting, di mana model bekerja sangat baik pada data latih tetapi buruk dalam memprediksi data baru. Dengan menggunakan k-fold cross validation, kita bisa mendapatkan hasil evaluasi model yang lebih stabil dan representatif.
Adapun cara kerja dari cross validation adalah seperti berikut:
Kalau dijelaskan dalam bentuk gambar, kira-kira seperti ini:
Sumber: Cross-validation: evaluating estimator performance SK-Learn disini
Misalkan kita memiliki dataset dengan 1000 sampel, dan kita menggunakan 5-Fold Cross Validation. Dataset akan dibagi menjadi 5 bagian (fold), dengan setiap bagian terdiri dari 200 sampel. Proses validasi akan seperti berikut:
Setelah kelima iterasi selesai, kita menghitung rata-rata metrik performa, yang akan menjadi gambaran yang lebih baik mengenai performa model.
Nilai K biasanya dipilih antara 5 atau 10, meskipun nilai lainnya juga dapat digunakan tergantung pada ukuran dataset. Namun secara default, SK-Learn menggunakan nilai k = 5. Jika dataset sangat besar, nilai K yang lebih kecil bisa dipilih, sedangkan pada dataset yang kecil, nilai K yang lebih besar dapat memberikan hasil yang lebih stabil.
K-Fold Cross Validation adalah metode yang efektif untuk mengevaluasi model pembelajaran mesin, membantu mengurangi risiko overfitting, dan memberikan estimasi performa model yang lebih akurat. Dengan memanfaatkan seluruh data baik sebagai data latih maupun data uji, teknik ini memungkinkan kita mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana model kita akan bekerja pada data yang belum pernah dilihat sebelumnya.
Secara sederhana, overfitting adalah sebuah keadaan dimana model bekerja dengan baik pada data training namun memiliki peforma yang buruk pada data testing. Sementara underfitting adalah kebalikannya. Overfitting: Terjadi...